Ajaib! Wanita 65 Tahun Penderita Kanker Otak “Berhenti Makan Nasi” dan Menggantinya Dengan “Jenis Makanan Ini”, Siapa Sangka Sel Kanker Dalam Tubuhnya Berhenti Berkembang!

Menggunakan diet untuk mengendalikan pertumbuhan kanker. Kanker adalah penyakit ganas yang paling serius. Sebagian besar orang saat ini hanya mengetahui cara pengobatan kanker adalah melalui kemoterapi. Padahal, selain itu masih ada beberapa cara alternatif yang bisa dilakukan, misalnya melalui terapi diet. Terapi diet ini terbukti bisa mengendalikan pertumbuhan kanker dan salah satu terapi diet yang sedang populer saat ini adalah terapi diet ketogenik.

Ajaib! Wanita 65 Tahun Penderita Kanker Otak “Berhenti Makan Nasi” dan Menggantinya Dengan “Jenis Makanan Ini”, Siapa Sangka Sel Kanker Dalam Tubuhnya Berhenti Berkembang!


Rudy Mawer, seorang sports nutritionist di International Society of Sports Nutrition, menerbitkan sebuah makalah di situs AuthorityNutrition yang menjelaskan efek diet ketogenik terhadap kanker.

Apa itu diet ketogenik?

Diet ketogenik adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Pengurangan asupan karbohidrat menyebabkan tubuh kita mengalami sebuah keadaan metabolisme yang disebut ketosis, yaitu kondisi di mana tubuh sudah tidak memiliki lagi karbohidrat (glukosa) untuk diproses menjadi energi sehingga organ hati memproduksi keton untuk digunakan sebagai sumber energi tubuh terutama untuk otak.

Diet ketogenik dapat menyebabkan pengurangan yang sangat besar pada kadar gula darah dan insulin. Hal ini terjadi bersamaan dengan peningkatan keton, yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Mengapa diet ketogenik bisa mengatasi kanker?

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sel kanker menggunakan karbohidrat dan gula darah untuk bertumbuh. Sedangkan ketika kita menerapkan diet ketogenik, kadar karbohidrat dan gula darah dalam tubuh akan turun secara drastis dan hal ini membuat sel kanker “kelaparan” sehingga perkembangannya dapat dikurangi.

Dengan kata lain, jika asupan karbohidrat dikurangi, maka jumlah energi yang diberikan sel ke tubuh juga akan berkurang dan kondisi ini akan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, diet ini juga akan mengurangi kadar insulin (insulin dianggap sebagai hormon yang bisa membuat sel kanker berkembang dengan cepat) dan mendorong organ hati untuk memproduksi keton (sel kanker tidak bisa menyerap keton sebagai nutrisi pertumbuhan). Dalam kondisi ini, ukuran sel kanker pun bisa diturunkan.

Diet ketogenik dapat meningkatkan waktu bertahan hidup pasien kanker
Pada percobaan terhadap hewan, diet ketogenik bisa meningkatkan waktu bertahan hidup hewan penderita kanker sebesar 56%. Sedangkan pada manusia, kasus yang paling menonjol saat ini adalah seorang wanita penderita kanker otak berusia 65 tahun yang melakukan diet ketogenik. Selama menjalani diet ketogenik, pertumbuhan sel kanker di dalam tubuhnya terbukti dapat ditekan. Namun, 10 minggu setelah dia kembali ke pola makan normal, pertumbuhan sel kanker di tubuhnya langsung naik secara signifikan.

Selain itu, dalam sebuah penelitian terhadap 16 pasien kanker, di mana 5 pasien di antaranya menjalani diet ketogenik, ternyata mereka yang menjalani diet tersebut terbukti mengalami peningkatan suasana hati dan masalah insomnia mereka pun berkurang. Percobaan lain pada penderita kanker organ pencernaan juga menunjukkan penurunan pertumbuhan sel kanker sebesar 24,3% pada pasien yang menjalani diet ketogenik. Namun, karena jenis makanan pada diet ketogenik hingga saat ini terlalu monoton, banyak orang yang kemudian memilih untuk menyerah.

Diet ketogenik bisa mengurangi pertumbuhan tumor tapi tidak bisa menggantikan pengobatan konvensional

Rudy Mawer mengatakan bahwa diet ketogenik adalah diet anti kanker karena bisa mengurangi insulin, mengurangi pertumbuhan kanker, dan menurunkan kadar glukosa darah, bahkan diet ini juga bisa mengendalikan diabetes. Dalam penelitian lain, diet ketogenik pun terbukti efektif untuk mengendalikan epilepsi, penyakit parkinson, dan penyakit alzheimer, bahkan juga merupakan metode penurunan berat badan yang efektif. Namun, walaupun begitu, sebagian besar dokter percaya bahwa diet ketogenik hanya efektif sebagai metode pencegahan kanker dan tidak dapat menggantikan metode pengobatan kanker konvensional.
Daftar makanan diet ketogenik

1. Daging: daging merah, iga sapi, sosis, bacon, kalkun, ayam
2. Ikan laut: samon, trout, tuna, makarel
3. Telur: semua jenis
4. Mentega, krim: semua jenis
5. Keju: cheddar, keju kambing
6. Kacang: almond, walnut, dll.
7. Sayuran: sayuran berdaun hijau tua, sawi putih, bawang, dan cabai.

Sumber: jkvanguard/Cerpen.co.id