Sekedar sharing, kali ini saya ingin berbagi pengalaman seputar dapur rumah tangga. Dapur rumah tangga yang biasanya berhubungan dengan . . . tabung gas dan kompor meleduk. Mari simak.
Ketika istri di rumah minta tolong pada kita untuk mengganti gas elpiji yang sudah habis dengan yang baru, kemudian entah karena faktor apa tiba-tiba si apel hijau bocor. Pernah? Jika belum, jangan panik.
Kebanyakan orang lebih cepat panik sehingga salah mengambil langkah ketika terjadi kebocoran, dan hal tersebut sebenarnya malah akan berdampak buruk. Dan yang paling parah adalah membahayakan diri kita sendiri.
Jadi, solusinya adalah tetap tenang dan bijak mengambil keputusan. Namun bagaimana cara bijak dalam mengambil langkah-langkah untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Yang pertama harus kita lakukan adalah belajarlah memahami apa yang akan kita hadapi. Dalam kasus ini yang akan kita hadapi adalah si Apel Hijau yang bernama tabung gas elpiji dan si kompor gas.
Jika kita memahami setiap bagian dari si apel hijau dan kompor gas, paham cara menggunakannya dengan bijak, dan tahu bagaimana tindakan yang harus diambil ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maka setidaknya kita bisa meminimalisir hal-hal buruk yang akan terjadi.
Kemarin sore, tepat 2 jam sebelum adzan magrib berkumandang. Seperti biasanya dapur akan sangat sibuk dengan kegiatannya (apalagi di saat bulan Ramadhan seperti saat ini). Biasanya kegiatan yang dilakukan di dapur menjadi lebih sibuk dibanding hari-hari biasa.
Begitu juga saat itu tiba-tiba dari dapur istri saya memanggil, meminta bantuan saya untuk memasangkan tabung gas yang baru karena kegiatan memasak belum rampung saat isi si apel hijau yang terpasang sudah habis. Kemudian dengan gaya ala-ala suami siaga tentu saya mengambil langkah keren dengan sangat sigap membantunya memasangkan tabung gas elpiji yang baru. Namun kemudian karena posisi regulator yang saya rasa saat itu sedikit kurang stabil dan agak goyah (tapi tidak segoyah perasaan kamu saat berusaha move on dari mantan), maka saya merasa harus segera mengambil keputusan untuk memasangnya ulang. Terjadilah kemudian ketika saya berusaha melepas regulatornya untuk memasangnya kembali dengan posisi yang lebih baik tiba-tiba terdengar suara seperti ban bocor.
Ternyata si apel hijau mengalami kebocoran, tepat dari pentil yang terkena tekanan berlebih. Di situ saya mengambil beberapa kesimpulan kenapa di beberapa daerah banyak terjadi ledakan tabung gas.
Saya kira bukan tabungnya yang meledak, tetapi ada bagian lain yang menyebabkan ledakan itu. Dalam kasus ini bisa saja jika saat itu di dekat saya ada api yang menyala, maka ledakan akan segera terpicu oleh kebocoran si apel hijau itu. Jadi saya tarik kesimpulan, yang menyebabkan meledaknya tabung gas elpiji adalah: Kelalaian manusia, Peralatan yang sudah tidak layak pakai, atau bahkan yang terburuk adalah diakibatkan oleh perilaku kurang bertanggung jawab dari pihak-pihak yang memanfaatkan keadaan.
Kenali Ciri Terjadinya Kebocoran
Beberapa orang kadang tidak bisa menyadari dengan cepat ketika terjadi kebocoran gas, sehingga hal buruk lebih cepat terjadi dibanding pencegahannya. Menurut beberapa sumber yang saya baca, dan saya alami sendiri kemarin. Maka saya susun cirri-ciri terjadinya kebocoran pada tabung elpiji sebagai berikut:
Terdengar bunyi mendesis seperti ban bocor di bagian antara leher tabung dengan kepala regulator. Hal ini yang pertama kali bisa kamu perhatikan saat memeriksa kelayakan penggunaan tabung elpiji. Pastikan pendengaran kamu sedang dalam kondisi yang baik, jangan sampai kenangan mantan ketika membisikan satu kata cinta membuat desis dari kebocoran gas elpiji kamu anggap sebagai ajakan balikan. 😛
Tercium bau menyengat, bau yang dihasilkan dari kebocoran gas elpiji biasanya sangat khas. Ketika itu terjadi segeralah memeriksa tabung dengan teliti, bisa saja tabung elpiji mengalami kebocoran. Meskipun tidak selalu bau khas itu diakibatkan oleh kebocoran. Pada beberapa kasus, bau khas dari gas elpiji itu akan tercium ketika tabung gas yang lama digantikan dengan tabung yang baru, saat pemasangan biasanya ada sedikit gas elpiji yang terbuang keluar dan itu akan menimbulkan bau yang khas. Yang penting pastikan pentilasi udara di dapur tertata dengan baik. Biarkan udara dari luar menghabiskan sisa bau khas tersebut. Setelah dipastikan tidak ada lagi bau khas, maka bisa dikatakan sudah aman.
Terdapat pengembunan di sekitar tabung, yang saya alami kemarin adalah tabung elpiji tiba-tiba menjadi terasa lebih dingin dari biasanya. Hampir seperti besi yang dimasukan ke dalam kulkas. Kemudian ada embun di sekeliling tabung. Pengembunan tersebut bisa terjadi di beberapa bagian lain selain badan tabung itu sendiri. Misalnya pada mulut tabung, leher tabung, pegangan tabung (neck ring), hingga dudukan tabung (foot ring). Jika itu terjadi pada tabung elpiji di rumah kamu, segera cek. Pastikan semuanya aman.
Tindakan yang harus diambil
Setelah memastikan bahwa tabung yang anda miliki itu mengalami kebocoran, jangan lari keluar rumah sendirian. Apalagi membiarkan istri kamu di dapur menyalakan korek api. Intinya jangan panik, jangan gegabah, jangan sembrono, apalagi sampai berniat untuk mencari istri muda. Jangan. Itu akan membuat ledakan suara istri kamu lebih mematikan dibanding ledakan tabung gas elpiji.
Tindakan yang harus diambil ketika tabung elpiji mengalami kebocoran adalah sebagai berikut:
Segera lepaskan regulator dari bibir tabung. Pisahkan mereka jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, 😛 serius ini. Jika kamu membiarkan mereka terus bersatu, maka ledakan bisa saja terjadi ketika kamu mulai menyalakan api cemburu.
Bawa tabung elpiji yang bocor (yang bagus jangan) ke tempat lapang dan terbuka, misalnya kebun tetangga, lapangan yang jauh dari lalu lalang orang yang bisa saja menyalakan api, atau rumah mantan. Jauhkan tabung elpiji yang bocor dari sumber-sumber api sekecil apapun.
Jangan pernah mencoba mencongkel lubang pentil dengan obeng atau semacamnya yang mungkin kamu pikir bisa menutup aliran kebocorannya. Jangan lakukan hal tersebut. Kebanyakan orang berpikir itu bisa membuat kebocoran berhenti jika kita bisa memperbaiki lubang pentilnya, namun kenyataannya tidak banyak yang berhasil. Yang ada kebocoran biasanya malah semakin besar (ini saya alami sendiri kemarin 😛 ).
Biarkan gas di dalam tabung keluar sampai habis. Sekali lagi, jauhkan dari jangkauan sumber-sumber yang bisa menimbulkan percikan api.
Jika sudah dirasa aman, silakan kembalikan tabung elpiji tersebut ke warung, took atau tempat kamu membelinya. Katakan pada penjual tabung elpiji bahwa gas di dalamnya sudah habis. Jangan bilang bahwa itu hadiah untuk si penjual, nanti dia baper.
Berusahalah untuk selalu mengecek kelayakan peralatan (tabung gas, regulator, kompor) supaya keamanan dan kenyamanan bisa tetap terjaga. Biasakan menggunakan peralatan yang sesuai standar nasional Indonesia. Tidak semua peralatan yang sesuai standar SNI itu mahal. Jangan tukar keselamatan kamu dengan biaya kecil yang kamu keluarkan saat membeli alat-alat yang mendukung kehidupan kamu. Setidaknya mencegah lebih baik daripada mengobati. Yang bisa menyelamatkan kita dari kesalahan-kesalahan fatal adalah diri kita sendiri.
Kecerobohan bisa membahayakan diri kita sendiri. Pesan saya kepada semua suami-suami amatir di seluruh dunia. Jangan ceroboh, bijaklah dalam berumah tangga. Jangan dicieein. Semoga bermanfaat. Salam gas bocor.
Dilarsir dari blog blogjekael.net