Mungkin kita sering mendengar tentang fungsi DHA ( dovosahexaenoic acid ) dalam kandungan susu formula yang diiklankan di televisi. Biasanya, DHA dikaitkan dengan kecerdasan anak. DHA adalah salah satu jenis omega-3. Omega-3 sendiri merupakan kelompok lemak polysaturnated atau lemak tak jenuh jamak. Asam lemak ini memiliki keistimewaan karena di dalamnya terdapat ikatan ganda, berupa pertalian spesial yang membuatnya lebih fleksibel, interaktif, dan lebih tahan akan kerusakan.
Namun, asam lemak ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga harus didapat dari makanan. Jenis omega-3 bukan hanya DHA, melainkan juga ada EPA (eicosapentaenoic acid) dan ALA (alph-linolenic acid). Apa saja fungsi omega-3 bagi otak anak? Check this out.
Fungsi Omega-3 bagi Sang Buah Hati
ALA digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan energi bagi sel (sekitar 85% energi bersumber dari ALA). Jika tidak memiliki kadar ALA yang mencukupi, DHA dan EPA pun tidak akan terbentuk dengan baik. Di sisi lain, EPA berfungsi dalam membentuk prostaglandins, yaitu molekul yang bertugas mengurangi peradangan yang terjadi dalam gejala awal munculnya beragam penyakit. DHA, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, paling berperan dalam kenormalan fungsi otak. DHA berperan dalam kerja seluruh sistem saraf, termasuk dalam otak anak. Selain itu, DHA menghasilkan 20% dari 60% lemak pembentuk dalam otak anak.
Dari penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa omega-3 dapat mengurangi risiko kerusakan sistem dalam otak dan menunda pengecilan otak, seperti dalam alzheimer. Alzheimer adalah hilangnya intelektual dan kemampuan bersosialisasi yang cukup parah dan selanjutnya memengaruhi aktivitas harian. Gangguan Alzheimer menyebabkan jaringan otak mengalami penurunan, juga menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental. Oleh karena itu, penting bagi kita mencukupi kebutuhan omega-3 bagi anak. Omega-3 tidak hanya didapatkan dari suplemen seperti yang selama ini kita ketahui, tetapi terdapat pula beberapa makanan yang menyumbangkan omega-3.
Beberapa Makanan yang Kaya Omega-3
1. Ikan
Omega-3 memang paling banyak ditemukan pada ikan. Walaupun suplemen cod liver oil sudah banyak tersedia dan baik pula untuk dikonsumsi, asam lemak omega-3 paling baik didapat dengan mengonsumsi ikan secara langsung. Mengapa? Ini karena dalam ikan yang dimakan secara langsung, anak akan mendapat semua vitamin dan mineral yang penting bagi metabolisme. Jenis ikan yang banyak disarankan selain cod adalah tuna, salmon, lele, dan belut. Banyak makan ikan akan mencerdaskan otak anak. Jadi, yuk, biasakan anak makan ikan!
2. Bayam
Sebenarnya, bukan hanya bayam yang merupakan jenis sayur yang kaya akan omega-3. Brokoli, kol, kubis, dan sayuran hijau lain juga disinyalir mengandung omega-3. Sayuran juga mengandung antioksidan yang berfungsi melawan zat berbahaya dalam tubuh yang menunjang fungsi kulit dan otak anak. Vitamin C dalam sayuran juga akan melindungi otak anak dari banyak penyakit.
3. Kacang-kacangan
Jika anak doyan mengemil kacang-kacangan, sebenarnya kita tidak perlu khawatir, asal diperhatikan kuantitasnya. Pilihlah jenis kacang almond, kedelai, kenari, atau walnut yang lebih baik dari jenis lainnya. Kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber omega-3 dan vitamin E yang mampu menunjang kekuatan otak, khusunya dalam hal memori. Kita pun dapat mencampur kacang dalam sereal atau oatmeal saat membuat sarapan anak. Selain makanan-makanan di atas, buah-buahan, khususnya jenis berries dan avokad juga kaya akan omega-3, loh. Begitu pun dengan biji rami (flaxseed ), biji moster ( mustard), minyak zaitun, biji chia, keju, yoghurt, dan daging. Bukan hanya bekerja pada otak anak, melainkan omega-3 juga bisa mencegah penyakit jantung, membantu menjaga tekanan darah agar tetap normal, menurunkan kadar trigliserida, serta mencegah rheumatoid arthritis atau peradangan sendi kronis dan kerusakan saraf otak. Jika kita ingin memberikan suplemen omega-3, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Selamat berkreasi membuat makanan sehat kaya omega-3 bagi anak, ya!