Perempuan 24 tahun ini tampak cantik, bugar dan langsing. Siapa sangka, dulunya dia adalah perempuan berbadan besar lantara hobinya mengonsumsi minuman manis dan makan junk food. Dalam sehari, Victoria Stean bisa menenggak 5 kaleng minuman berenergi dan 69 sendok teh gula pasir.
Dengan tinggi badan 170 cm, bobotnya yang mencapai 123 kg membuat Victoria tampak besar dan berat. Oleh dokter, Victoria diperingatkan agar menjaga pola makannya karena ada risiko serius yang menghantui. Victoria yang memiliki diabetes tipe 1, dikatakan dokter bisa mengalami kebutaan jika kebiasaannya mengasup yang manis-manis tidak dikendalikan.
Ya, tingginya gula darah memang bisa merusak retina. Gangguan pembuluh darah yang terjadi pada retina mata pasien diabetes melitus disebut diabetes retinopati. Kondisi ini bisa memicu kebutaan karena kerap tak disadari.
Pada diabetes retinopati, retina akan mengalami gangguan sirkulasi udara. Apabila dibiarkan, lanjut dr Rumita, retina akan mengalami pendarahan dan muncul pembuluh-pembuluh darah baru yang menimbulkan glaukoma yang bisa mengakibatkan kebutaan.
Mulanya Victoria mengabaikan peringatan dokter. Tetap saja saat remaja dia mengonsumsi junkfood dan aneka minuman manis kesukaannya. Saat usianya 17 tahun, Victoria malah merasa seperti kecanduan minum minuman berenergi. Bermula dari cukup dua kaleng minuman berenergi dalam sehari, lalu lama-lama dia sanggup menenggak hingga 5 kaleng.
Kata Victoria, sakit kepalanya bisa hilang jika sudah minum minuman berenergi. Tak cuma suka manis, Victoria juga malas bergerak dan berolahraga. Perlahan tapi pasti, berat badannya pun semakin bertambah. Hingga akhirnya Victoria mulai merasakan berbagai keluhan. Pandangannya menjadi tidak jelas. Bahkan jarak pandangannya hanya sampai dua meter.
Victoria juga jadi mudah lelah dan sering kehabisan napas saat berjalan. Bahkan sudah dua kali dia mengalami dislokasi sendi lutut. Mungkin karena harus menopang berat badan saya yang begitu besar, ucapnya seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (24/3/2016).
Yang menyedihkan, suatu kali Victoria kesulitan berjalan dan menyetir. Gara-gara itu, dia sampai harus keluar dari pekerjaannya. Hingga akhirnya Victoria merasa malu sendiri dengan bentuk tubuhnya. Itu terjadi ketika fotonya diunggah di jejaring sosial setelah dirinya berlibur ke Turki pada 2013.
Saat itu peringatan dokter bahwa dirinya terancam buta seolah kembali terngiang. Akhirnya Victoria pun memutuskan untuk mengontrol makannya. Dia juga berniat tak lagi minum minuman berenergi. Ternyata mengubah kebiasaan makan dan minum tidak semudah membalik telapak tangan. Victoria sering mengalami sakit kepala.
Paramedis harus dipanggil jika kadar gula saya turun ke tingkat yang berbahaya, karena saya hampir koma hipoglikemia, tutur Victoria.
Sekitar enam bulan saat kadar hormon insulinnya normal, Victoria berhenti mengonsumsi roti dan junkfood. Saya menjadi sangat ketat terkait apa yang saya makan, imbuhnya.
Untuk menunjang penurunan berat badannya, selain menerapkan diet sehat, Victoria juga berolahraga. Total 10 jam per minggu dia habiskan di gym. Hasilnya pun terlihat, di mana berat badannya menjadi 73 kg. Victoria pun lebih mudah memilih baju, terlihat lebih segar dan lebih cantik.
Yang lebih menggembirakan, pandangannya berangsur membaik. Wah, selamat ya Vic!
Sumber : Detikhealth
Paramedis harus dipanggil jika kadar gula saya turun ke tingkat yang berbahaya, karena saya hampir koma hipoglikemia, tutur Victoria.
Sekitar enam bulan saat kadar hormon insulinnya normal, Victoria berhenti mengonsumsi roti dan junkfood. Saya menjadi sangat ketat terkait apa yang saya makan, imbuhnya.
Untuk menunjang penurunan berat badannya, selain menerapkan diet sehat, Victoria juga berolahraga. Total 10 jam per minggu dia habiskan di gym. Hasilnya pun terlihat, di mana berat badannya menjadi 73 kg. Victoria pun lebih mudah memilih baju, terlihat lebih segar dan lebih cantik.
Yang lebih menggembirakan, pandangannya berangsur membaik. Wah, selamat ya Vic!
Sumber : Detikhealth